News
Faisal Basri Cs Keluarkan 6 Poin Rekomendasi Soal BBM Subsidi
Sumber: detik.com21 Desember 2014 | 15:23:37
Jakarta -Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang diketuai Faisal Basri, mengeluarkan 6 poin rekomendasi terkait kebijakan BBM subsidi dan perhitungan harga patokan BBM.
Dalam konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan No 18, Minggu (21/12/2014) yang dihadiri juga oleh anggota tim lainnya seperti Darmawan Prasodjo, Naryanto Wagimin, Chandra Hamzah dan Djoko Siswanto, Faisal membacakan 6 poin rekomendasi yang sudah diberikan ke Menteri ESDM dan PT Pertamina (Persero), yakni:
Dalam konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan No 18, Minggu (21/12/2014) yang dihadiri juga oleh anggota tim lainnya seperti Darmawan Prasodjo, Naryanto Wagimin, Chandra Hamzah dan Djoko Siswanto, Faisal membacakan 6 poin rekomendasi yang sudah diberikan ke Menteri ESDM dan PT Pertamina (Persero), yakni:
- Menghentikan impor RON 88 dan Gasoil 0,35% sulfur dan menggantikannya masing-masing dengan impor Mogas 92 dan Gasoil 0,25% sulfur.
- Produksi minyak solar oleh kilang di dalam negeri ditingkatkan kualitasnya sehingga setara dengan Gasoil 0,25% sulfur.
- Mengalihkan produksi kilang domestik dari bensin RON 88 menjadi bensin RON 92.
- Besaran subsidi bensin (RON92) bersifat tetap, misalnya Rp. 500,- per liter.
- Memerhatikan kebutuhan minyak solar untuk transportasi publik dan angkutan barang untuk kepentingan umum, kebijakan subsidi untuk minyak solar dapat menggunakan pola penetapan harga yang berlaku sekarang.
- Pilihan kebijakan terkait dengan pengalihan produksi kilang domestik sehingga seluruhnya dapat memproduksi bensin RON 92, maka harus dilakukan:
- Dilakukan pembaruan kilang domestik sehingga produksi Bensin RON 88 dapat digantikan dengan Bensin RON 92, dengan masa transisi selama waktu tertentu
- Pengelolaan fasilitas kilang TPPI diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina untuk memungkinkan peningkatan produksi bensin RON 92 dapat dilakukan maksimal.
- Selama masa transisi, produk RON 88 yang diproduksi dipasarkan di wilayah sekitar lokasi kilang atau diserahkan kepada kebijakan Pertamina
- Besaran subsidi per liter untuk RON 88 lebih kecil dari subsidi untuk Mogas 92;
- Fasilitasi pemerintah untuk mempercepat pembaruan dan perluasan fasilitas kilang
- Harga patokan Bensin RON 88 yang digunakan menggunakan HIP dengan formula perhitungan yang berlaku saat ini.